Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Thursday 21 February 2013

Frankenpolish?!


Hello everyone!!

Okay so some of you may not know this, but I'm a messy confused disorganized hippy! Most nail art girls I follow have lovely shelves or nail polish racks with all their polishes and nail art tools arranged by colour or brand and it's soooo nice... I'm the complete opposite. I have a shelf rack full of random stuff, a suitcase full of more stuff and several other bags and boxes of random shit under my bed or shoved away somewhere impractical.

I don't like to see things go to waste so when I have an almost empty bottle of polish that I can't use I don't throw it away. That would be stupidly dumb.
I get stir-crazy a lot and I have to be creative to keep myself insane in the membrane. But sometimes I just can't be arsed to paint a super-mental complex nail art design. Know what I mean? So I went crazy with a few half empty bottles and made a couple of new unique colours, as you can see here....




Here's another design I made by layering the purple franken I used in the video over one of my favourite matt glitters: Accessorize, Leopard Moth. It looked so cool on my newly cut "short nails" and I thought that just a simple accent nail would suffice.



I'm an extremely eccentric person and I usually like to have something insanely mental and weird, or controversial and rainbowy on my nails. But I know that a lot of people who love nail art still like to be classy and not draw too much attention to themselves. Those people do cross my mind a lot which is why I've started doing a few simple and easy manicures. Like I said, variety is the spice of life!

I will ALWAYS be an insanely mental rainbowcat and I have wayyyy too many crazy colourful ideas I still haven't shared yet so don't panic, I haven't suddenly turned into a nun!
But let me know what you think. If you guys like these occasional sweet and simple nails then let me know and I'll continue to share them :)

Thanks for reading
xxMENTAL!xx

Wednesday 20 February 2013

Punggung Bernama "Shinta"

Aku dapet kado spesial di hari ulang tahunku tgl. 14 Februari lalu dari orang yang juga spesial bagiku, yang nggak lain dan nggak bukan adalah my beloved pipi!!

Dan, inilah dia penampakan kado spesial itu:


Eh... bukan orangnya... itu mah aku... masa aku dijadiin kado buat ultahku sendiri? #ngehe _ _"
Tapi jersey dan hotpant yang aku pakai itu lho... originally from pipi ^^

Eits, ada yang lebih surprise buat aku. Ternyata pipi sengaja order jersey ini secara customized. Ada tanggal ultahku dan namaku di punggung si jersey!!! Jelas ini the one and only jersey. Nggak mungkin ada orang lain yang bakal nyamain!! Aciik!!!

Nih, aku pamerin punggung jersey yang aku maksud. Ada namaku di sana!! Ahay!


Ternyata pipi juga order jersey yang sama, tentunya ada nama dia juga di punggungnya! Berarti, couple jersey dunk!! ^^



Hari Minggu kemarin, kita iseng pakai jersey couple buat jalan ke mall. Dan ternyata banyak orang yang ngeliatin kita (atau jersey kita?) dengan tampang penasaran dan sedikit binal. Lumayan deh bisa jadi artis dadakan! Jiakakak! #plak

Selain jersey, di kado dari pipi juga nyelip surat ini nih...


Uh... co cuit banget si pipi ini! Jadi makin lope deh!!!

Terakhir, bukan cuma dari pipi, ternyata calon mertua juga ngasih ini nih untuk ultahku...


Banyak hadiah di ultah tahun ini. Uuh, jadi terharu!! Makasih chayanx, makasih mama, makasih ibu, makasih semuanya!! Lopyu pul...!!!

Si Biru yang Menghantui

H-4 menjelang prewed.

Jantung makin deg-degan nggak karuan. Bukan cuma karena nyiapin segala keperluan prewed yang makin deket, tapi juga karena ada kecelakaan kecil yang aku alamin kurang lebih dua hari lalu, which is aku jatuh dari motor waktu perjalanan berangkat kantor. Gara-gara kecelakaan itu, speedometer motorku retak, kaca spion dan batok motor juga lecet-lecet. Tapi itu sih masih aku anggap 'aman'. Yang buat aku khawatir adalah kaki kiriku yang memar dan lecet karena jatuh kebentur pinggiran semen selokan

Alhasil, aku galau banget gimana aku harus prewed nanti dengan keadaan kaki kiri begini. Secara kostum prewed nanti aku bakal pakai rok tartan yang mini ala seifuku gitu. Nggak lucu kan kostum udah keren-keren, eh... ada gambar duit gopekan receh warna biru keunguan di paha mulusku

Dan, inilah bukti dari memar dan luka di kaki kiriku

memar di paha kiri

luka di lutut kiri
Sekarang kondisi si biru dan si kuning itu masih adem ayem aja di tempatnya masing-masing. Pahaku juga masih agak bengkak dan sedikit nyeri walau udah aku kompresin terus pakai es batu. Tapi semoga aja dua hari ke depan kondisi kakiku bisa kembali mulus seperti semula. Jadi aku nggak perlu galau lagi mesti gimana nutupin memar dan luka ini biar kakiku bisa keliatan semlehoi aduhai di foto. Aamiin!!

Thursday 14 February 2013

Because Valentine's Day is My Birthday...

14 Februari.

Sebagian orang di seluruh dunia menanggap hari ini adalah hari penuh dengan cinta kasih.
Yes, today is Valentine's Day.
Dan di tanggal yang sama ini, aku LAHIR di dunia.
So, yes... Aku suka tanggal ini.
I love when Valentine's Day comes not because the Valentine itself.
Because Valentine's Day is MY BIRTHDAY.
That's why I love Valentine's Day ^^

Aku nggak tahu persis kenapa Valentine's Day harus disebut Valentine's Day dan kenapa harus di tanggal 14 Februari, jika alasan perayaan itu sendiri hanya bertujuan untuk menunjukkan kasih sayang. Aku nggak tahu dan nggak mau tahu. Menurutku kasih sayang bisa ditunjukkan setiap hari, nggak mesti ada hari khusus untuk itu. Dan lagi aku seorang muslim. Bukan hal yang pantas untukku merayakan sesuatu yang nggak sesuai dalam ajaran agamaku. Oh, nggak. Aku bukan muslim fanatik atau apa. Hanya saja, ini keyakinanku. Silakan kalau ada yang mau merayakan. Nggak ada undang-undang yang melarang Valentine, kok! Jadi tolong koreksi jika ada yang menganggap aku mendoktrin. Lagipula tujuan tulisan kali ini bukan untuk membahas Valentine's Day. Aku cuma ingin sharing tentang hari ulang tahunku yang bertepatan dengan tanggal peringatan itu :-)

Oke. Jadi hari ini adalah ulang tahunku. Satu hari di mana usiaku bertambah lagi satu angka. Dan itu menunjukkan betapa sudah lamanya (atau singkat?) aku hidup di dunia.

25 tahun. Selama itulah aku sudah hidup di dunia. Lantas selama itu pula, apa yang sudah kulakukan? Belum banyak. Aku belum meraih apa yang menjadi mimpiku. Ini baru separuh jalan. Aku belum menjadi seorang anak yang cukup bisa membuat orang tuaku bangga. Aku masih belum melakukan apapun. Masih banyak yang harus kukejar. Begitu banyak hal yang aku rencanakan. Dan, di tahun ini, ada satu impian besarku yang insyaallah akan terwujud. Tahun ini, adalah tahun di mana saatnya aku akan menikah...

Ya, usia ke-25 adalah target usia saat aku memutuskan salah satu mimpiku harus terwujud. Menyempurnakan agamaku. Menikah. Alhamdulillah, harapan itu insyaallah bisa terlaksana tahun ini. Semoga semua dilancarkan. Aamiin.

Aku nggak selalu merayakan ulang tahunku. Hanya beberapa kali dalam hidupku, sebuah pesta diadakan untuk merayakan pertambahan usiaku. Aku ingat lagi bahkan saat mencapai usia ke-17, usia yang dianggap 'sakral' bagi sebagian orang di bumi sebagai usia yang menunjukkan awal kedewasaan seseorang, aku nggak pernah berharap untuk mengadakan pesta Sweet Seventeen seperti remaja lain pada umumnya. Aku sudah cukup bahagia jika bisa merayakan hari itu bersama keluargaku di rumah. Tapi terima kasih pada para sahabat di masa SMA-ku, merekalah justru yang menyiapkan 'pesta gerilya' untukku di sebuah kos-kosan salah satu teman sekelasku. Nggak meriah. Nggak penuh dengan hiasan balon atau musik hingar-bingar. Nggak yang seperti itu. Hanya sebuah kesederhanaan dengan kue tart blackforest yang dipersembahkan mereka untukku. Dan tentu saja, budaya menyiram tubuh dengan telur dan blau saat ulang tahun, juga kurasakan saat itu. Sungguh, itu semua entah kenapa membuatku terkesan. Bukan kemewahan, hanya kesederhaan. Tapi bukankah itu sudah cukup menunjukkan bahwa ternyata masih banyak orang yang menyayangiku, hingga mau susah payah menyiapkan sebuah pesta 17 tahun demiku? Itu sangat manis.

Dan era itu sudah lewat. Aku kini memasuki fase maturitas. Kurasa lebih sedikit balon, kado, dan kue tart yang kudapatkan untuk tiap pertambahan usiaku sekarang. Apresiasi cinta kasih orang-orang di sekelilingku pada ulang tahunku memang telah berubah. Doa dan harapan. Itulah bagiku yang terpenting. Semua kebaikan yang mereka inginkan aku untuk mendapatkannya. Dan itu lebih berharga dari kado termewah apapun juga. Terima kasih untuk para sahabat, keluarga, dan kekasih. Terima kasih.

Ah ya, ini ada foto sebuah tart yang kudapatkan dari ibuku hari ini. Aku tahu belakangan ibu disibukkan dengan pekerjaannya. Tapi seorang ibu tetaplah seorang ibu. Mana mungkin dia akan melupakan hari di mana dia bertaruh nyawa melahirkan buah hatinya. Tart ini memang berukuran kecil. Tapi makna kasih seorang ibu di balik pemberian itu, jauh lebih besar bahkan dibandingkan dengan tart terbesar di dunia sekalipun. Thank you, Mom. Love you so and always!

Maaf, kualitas gambarnya kacau. Maklum cuma dari hape 2 empe _ _"
Jadi, benar. Kasih sayang bisa ditunjukkan setiap hari. Tapi khusus hari ini, di tanggal yang sama setiap tahunnya, ada banyak kasih sayang yang aku dapatkan dari orang-orang terdekatku. Bukan karena hari ini adalah Valentine's Day. Bukan...

I love when Valentine's Day comes not because the Valentine itself.
Because Valentine's Day is MY BIRTHDAY.
That's why I love Valentine's Day ^^

Saturday 9 February 2013

(Calon) Manten Galau


Rempong. Mungkin itu yang bakal aku bilang kalau ditanya gimana rasanya nyiapin pernikahan sendiri tanpa bantuan Wedding Organizer atawa WO. Terus aku bakal lanjutin jawab: rasanya juga pening, capek, ribet, sutris, deg-degan, jantung berdebar, bimbang, lemah, lesu, lunglai *sindrom lebay kronis: on*, tapi sekaligus seneng dan puas. Ya. Semua komplikasi itu aku rasain dalam waktu bersamaan. Dan akhirnya sodara-sodara sebangsa dan se-Tanah Air Beta, udah bisa ditebak ujungnya bakal berakhir dengan "galau ending"! *ngarang*

Sejak awal aku niat merit, aku memang nggak mau dan nggak pernah kepikiran pakai jasa WO. Bukan cuma soal budget yang keluar bisa dua kali lipat, tapi aku juga ngerasa kurang ada kepuasan batin kalau big day di hidupku disiapin sama orang lain. Well, mungkin bagi sebagian capeng yang sibuk dan pastinya punya dana berlebih, menggunakan jasa WO adalah hal yang lumrah. Terutama WO yang pro dan udah punya nama. Tapi buatku, susahnya kita nyiapin dan ngurus ini-itu demi sebuah pernikahan impian secara swadaya, bakalan lebih berkesan. Seenggaknya kita bisa punya cerita yang bisa kita bagi ke anak-cucu kita untuk sekedar sharing pengalaman yang terjadi sekali seumur hidup. Iya, nggak? Iya, dong! *maksa membabi-buta*


Jadi kayak yang aku bilang di awal, efek samping dari kemandirian itu bisa berujung pada kegalauan tak berujung. Aku lagi ngalamin itu. Pasalnya, saking banyaknya hal yang harus diurus, aku sampai bingung dari mana aku mesti mulainya. Nggak tanggung-tanggung, untuk ngatasin ke-telmi-anku, aku udah nyoretin satu buku yang aku siapin khusus sebagai Wedding Planner-ku. Isinya mulai dari apa aja yang kudu disiapin, budgeting, list berbagai vendor, schedule tiap bulan, daftar tamu undangan, sampai resep sayur asem (lho?), semua aku tulis di situ. Maksudnya sih biar aku punya acuan untuk nyiapin hari H nanti. Tapi planning tinggal planning. Toh kenyataannya, banyak yang berubah dari rencana awal. Tapi nggak semuanya sih. Syukurnya. Dan itu pun dikarenakan sikon di lapangan lebih binal dari yang tertulis di kertas _ _"

 

Misalnya aja planning yang mau beli segala pretelan kekurangan merit setelah prewed. Bulan ini, aku dan pipi udah dijadwalkan untuk foto prewed. Dan aku baru tahu, ternyata persiapan prewed itu sama ribetnya dengan nyiapin pernikahan itu sendiri. Bedanya, keribetan prewed masih dalam skala yang jauh lebih kecil. Jadilah aku dan pipi harus fokus untuk nyiapin prewed dulu sebelum nyiapin yang lain. Tapi emang dasar capeng ganjen bin centil, sambil nyiapin prewed yang tinggal bentar lagi, aku iseng-iseng tanya berbagai vendor yang jualan souvenir dan box hantaran pernikahan. Iseng tanya beberapa box yang aku mau untuk melengkapi box seserahan dan angsulanku yang masih kurang, ternyata ujungnya aku malah shopping di salah satu vendor yang menurutku harganya lumayan miring dibanding vendor sejenis lainnya. Malah akhirnya bukan cuma box yang aku beli, tapi juga tutup mika dan hiasan pita untuk box sekalian. Naluri emak-emak doyan borongnya tiba-tiba nongol! Haha! Abisnya malu hati juga, udah SMS-an sama si mbaknya yang punya vendor itu dari siang sampai malem, terus ditanya, "jadi gimana, mbak? Mau yang mana? Berapa?", eh... ujungnya nggak jadi beli. Tengsin, cong! Jadilah aku manut aja ngikutin kemauan si mbak-mbak vendor untuk beli dagangan dia. Wkwk! Bilang aja modus pengen belanja! *kabur genjot becak*

Dan, kebetulan baru aja si mbaknya SMS ngagetin kalau orderanku udah kelar dibuat. Foto salah satu orderanku, yaitu pita hias customized, di-upload di FB si mbaknya. Nih, sekalian aja aku pamerin ya? ^^

Order from www.rumahhantaran.com or you can add FB ownernya: "Yenny Ikarini" :-)

Eniwei, nyinggung soal prewed lagi, sebenernya planning prewed kami pun bergeser dari tanggal yang udah disepakatin sebelumnya. Untungnya, gesernya sih nggak jauh-jauh. Cuma diundur seminggu dari jadwal yang ditetepin. Sempet sedikit shock dan (lagi-lagi) galau, waktu Mas Irfan si fotografer prewedku, tiba-tiba nelpon minta tanggal prewed kami harus diubah karena alesan tertentu. Setelah transaksi tanggal (lho?), akhirnya diputusin kalau kami bakalan difoto prewed hari Minggu, tanggal 24 Februari 2013. Aku sengaja minta hari Minggu karena sekolah biasanya sepi di hari itu. Eh, sekolah? Yup! Aku pakai sebuah SD swasta di kotaku sebagai lokasi foto prewed kami. Aku nggak mau dong kalau pas lagi serius pose, ada banyak anak SD ngerubungin kami kayak lagi nonton topeng monyet. Jadi bukan cuma harus fix ulang tanggal dengan pihak sekolah, aku juga harus konfirmasi lagi ke salon yang bakal aku pakai untuk make up-in waktu prewed. Soalnya, si mbak-mbak yang bakalan ngelenongin aku nanti bakal ngintil kami prewed seharian. Tuh kan rempong, cyin?

Oke, nggak cukup sampai di situ kegalauanku. Aku juga galau soal mahar. Awalnya aku minta mahar ke pipi sejumlah uang koin sesuai tanggal merit kami nanti. Tapi di suatu malam yang dingin dan senyap tanpa suara tokek, aku tiba-tiba minta beberapa uang koin yang udah disiapin pipi sebagai mahar diganti dengan uang kertas dan semuanya kudu uang kuno. Alesannya sih biar hias maharnya nanti lebih mudah. Soalnya, niatnya aku memang pengen hias sendiri maharku nanti supaya lebih irit (atau pelit? _ _" ). Kalau koin semua, ideku mentok. Tapi kalau ada uang kertasnya, ada aja ide yang nyelip. Eh, pas pipi udah sanggup untuk ganti mahar yang aku minta, tiba-tiba aku bilang kalau hiasnya nanti di vendor aja. Alesannya, biaya yang dikeluarin kalau kita hias sendiri dan hias di vendor nggak beda jauh. Biar pipi yakin, aku jabarin rincian biayanya dengan gaya sok jadi akuntan dadakan. Wkwk! Giliran pipi udah ACC, eh... aku malah ngomong lagi kalau aku mau coba hias sendiri aja, nggak jadi pakai jasa vendor. Gubrak! *pipi langsung ngasah golok*

See? Kegalauan laknat ini bener-bener lagi nyerang aku dengan riang gembira. Sampai-sampai aku juga galau aku ini cantik atau manis, sih? Jiakakak! *readers minggat sambil ngupil*

Oke, lupakan! Intinya, persiapan pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah. Nggak semudah yang tertulis di Wedding Planner, nggak semudah yang diajarin guru agamaku soal syarat nikah, dan nggak semudah yang pernah aku tonton di film kartun waktu Cinderella nikah sama pangerannya. Karena Cinderella nggak perlu minta surat keterangan ke Ketua RT-nya atau ngurus administrasi ke KUA buat nikah.

Friday 8 February 2013

I Love Short Nails Too!

So I did a nail art design that I thought was nice and simple to recreate. I personally think most designs can be done on any length of nail, long or short. You just have to either paint it smaller, or slightly less of the design. It still looks awesome whatever size it is :)



I had a few comments asking if this one could be done on short nails.


So I retrieved four of my smallest practice nails and cut them as short as I could. I think this design was actually easier to paint on short nails because I did the heart in only two strokes and it wasn't difficult to get a straight line for the chain with less space.



I hope this will remind everyone that you don't need pterodactyl talons to wear fabulous nail art :)

Much love to you all and have a sparkly weekend!!

xx mwah xx

Sunday 3 February 2013

Life is a Love Story



Every year, in the land of the internetz, February comes and everyone starts being all romantic and talking about how AWESOME Valentine's day is and that they're going to have a romantic evening with the love of their life and everything is pink and fluffy and everyone's sooooo in love...
And then there are other people who don't always feel the love. Valentine's day turns into "Single Awareness Day" and the people spreading the love and boasting about their hot dates will cause the lonely people to be even more depressed.
That doesn't mean we shouldn't be proud and full of love on Valentine's day, or any other day. But this year I thought I'd spare a thought for anyone who may have been through sad times while everyone else seems to be meeting their Prince Charming and leaving you behind...
But I did it in a creative, weird and cute way because I didn't want to make everyone depressed. LOL! For those of you who didn't come from YouTube, here is the tale of Lola and Dave.




Lola and Dave are fictional characters that I created and it is not based on a true story. It's a sad story I made up. I always thought it was sad when balloons get lost and float up into the sky on their own, and end up tangled up in trees... it's almost like seeing a crushed up car. Like a wreckage of something that was once pretty and made everyone smile.

I've never fallen in love with a balloon and lost them to archery enthusiasts. That was just an example of many possible obstacles life might throw at you.
But I know what it's like to have someone who means the entire world to you. Someone you can't imagine being without. Almost as if you couldn't breathe without them. Someone who is your everything.
I know what it's like to have all that, and to then have nothing. Over and out. On my own with no one to laugh with or hold my hand. Like someone sweeping the carpet from under your feet.
And it's a million times worse when everyone's celebrating their love and getting romantic without you.
It's not so bad though. Who says you need a boyfriend or girlfriend to complete you? Valentine's day is all about sharing the love you have for people. You love your mum, dad, friends, sistaz from anutha mistaz, etc... right?

Perhaps Lola was repaired with duct tape. Perhaps Dave was stuck in the trees for years waiting for another lady balloon to untie him. The point is, Dave healed in time and found happiness in the end.

Some people float away forever with their childhood sweethearts. It took me twenty three years to find my balloon. Some people don't find their balloons for 50 years.
Some are greedy and have LOTS of balloons!! Hahaha.
Wherever and however slowly the wind takes you, it's always worth it in the end.
Both Dave and Lola are happy again and I've heard they're friends on Facebook now too.
Happy Valentines to everyone in the world. And massive snogs to everyone who isn't blood related to me. ;)

<3