Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tuesday, 17 December 2013

Tukang Bohong = Penderita Gangguan Mental


Kayaknya nyaris semua orang pernah bohong. Entah itu sekedar iseng atau dengan tujuan yang jelas-jelas untuk menutupi sesuatu. Kadang, bohong sering dianggap hal yang biasa. Tapi gimana kalau bohong itu udah jadi suatu kebiasaan? Agak gerah juga ya kalau kenal sama tukang bohong gitu, cing! Hidupnya kayak panggung hiburan, penuh sandiwara! Eaaa...! :D

Gue baru tahu ternyata kebiasaan bohong bisa termasuk ke dalam penyakit mental juga. Istilah kerennya tuh Mythomania. Berdasarkan Wikipedia, Mythomania atau pembohong patologis adalah orang yang memiliki perilaku yang terbiasa atau selalu terdorong untuk berbohong. Definisi lengkapnya yaitu "Pathological lying is falsification entirely disproportionate to any discernible end in view, may be extensive and very complicated, and may manifest over a period of years or even a lifetime.".

Seorang Mythomaniac cenderung nggak sepenuhnya sadar kalau dia lagi bohong dan agak sulit membedakan antara 'kenyataan' dari imajinasinya dan kenyataan sesungguhnya. Dia berbohong bukan karena emang dia pengen berbohong, tapi lebih karena pengen diperhatikan sama orang lain. Dia nggak sadar kalau orang lain bisa terganggu dengan kebohongannya. Bagi seorang Mythomaniac yang terpenting adalah dia bisa dapet perhatian dari sekelilingnya atas pengakuan yang berdasarkan 'kenyataan' imajinasi dia demi melarikan diri dari kenyataan sebenernya.

Jelas ganggu dan bahaya banget kalau ada orang di hidup kita yang ternyata seorang Mythomaniac, ya? Parahnya, banyak kasus yang terjadi kalau penderitanya sendiri nggak sadar dia menderita Mythomania. Well, bisa sedikit membantu, nih! Kalau kamu kenal dengan seseorang yang punya ciri-ciri kayak di bawah, maka bisa jadi orang tersebut adalah seorang Mythomaniac atau pembohong patologis. Apa aja itu? Nih pelototoin, bray!
  1. Suka membesar-besarkan sesuatu
  2. Selalu menimpali bahwa dirinya lebih baik dari apapun yang kita ceritakan
  3. Menciptakan realitas sendiri untuk dirinya
  4. Karena mereka nggak menghargai kejujuran, mereka juga nggak bakal menghargai kepercayaan
  5. Bisa jadi dia juga seorang hypochondriac, yaitu orang yang selalu merasa sakit (dibuat-buat) karena ingin diperhatikan
  6. Sering kontradiktif dengan pernyataan sebelumnya atau nggak konsisten
  7. Bisa berbohong hanya untuk hal sepele
  8. Selalu membesar-besarkan setiap kalimat
  9. Bisa mengubah-ubah cerita setiap saat
  10. Sangat defensif ketika dipertanyakan pernyataannya
  11. Sangat percaya apa yang dikatakannya benar padahal jelas nggak benar buat orang lain
  12. Berbohong ketika sebenernya sangat mudah untuk menceritakan kebenaran
  13. Berbohong untuk mendapat simpati dan terlihat baik
  14. Selalu mendapat nilai baik pada pandangan pertama tapi selanjutnya nggak bisa dipercaya
  15. Memiliki gangguan kepribadian
  16. Jago memanipulasi
  17. Ketahuan bohong berkali-kali
  18. Nggak pernah mengakui kebohongan (ya iyalah... mana ada maling teriak maling?)
  19. Menganggap dirinya legenda
Lantas, apa penyebab seseorang bisa menderita Mythomania? Menurut berbagai sumber yang gue baca, penyebabnya bisa karena berbagai faktor. Sebagian besar faktor utamanya adalah kegagalan demi kegagalan dalam kehidupannya, mulai dari hal studi, masalah keluarga, kisah-kisah sentimental (salah satunya mungkin cinta... yang penderitaannya tiada akhir! :p), bahkan kegagalan dalam hal pekerjaan. Jadi, dia pengen melarikan diri dari segala problematika itu dan mulai merangkai kebohongan demi melepas image dirinya sendiri yang nggak dia sukai. Alasan lainnya adalah melindungi diri dari celaan, mendapat keuntungan pribadi, menghindari hukuman, dan kepentingan hubungan sosial. Dia akan mengesankan kalau dirinya adalah pribadi positif nan sempurna pada orang lain.

Seorang Mythomaniac butuh bantuan psikolog/psikiater untuk menyembuhkan 'penyakitnya'. Tapi bagi penderita kronis, bukan cuma butuh terapi medis aja tapi juga butuh terapi spiritual (agama) untuk jangka waktu yang lama dan berkesinambungan. Kalau itu masih nggak mempan juga, saran gue sih mending jadi aktor/aktris aja, deh! Kan kerjaan kayak gitu dibutuhin bakat alam untuk bisa akting di depan orang lain. Jelas yang namanya akting kan pasti cuma bohongan. Jadi, itung-itung menyalurkan kebohongan pada tempatnya lah! Nyahahaha! :D



Source: berbagai sumber

2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Dear Pocarisw,

    I've checked your blog and found that some of your postings have similiar postings as mine. Including this one.

    This is my link and tell me what you see! --> http://lovelyshironeko.blogspot.com/2013/12/tukang-bohong-penderita-gangguan-mental.html?m=0

    I wrote all of my postings based on my own thoughts. So, it would be appreciated if you give me credit when you want to copy one or more of my postings. Respect is a must.

    So, would you confirm me about this?

    Thanks.

    Owner of lovelyshironeko.blogspot.com

    ReplyDelete