Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Friday, 24 May 2013

Maharku adalah Kesanggupanmu...

Wow! Wow! Wow! Nggak kerasa ternyata tinggal kurang lebih 1 bulan lagi sebelum hari H. Dan woooow... masih banyak banget hutangku untuk update blog ini tentang segala macem persiapan meritku. Huhu. Sebenernya sih pengen banget bisa posting satu per satu dari kemarin-kemarin. Tapi berhubung banyak banget hal yang mesti disiapin, aku jadi males buat curhat di blog yang nggak seberapa ini _ _"

Oke, sekarang aku cicil ya persiapan yang belum di-update. Hehe. Kita mulai dari yang menurutku penting dulu dalam sebuah pernikahan, yaitu mahar. Kalau dalam ajaran agamaku Islam, salah satu syarat menikah ya kudu ada maharnya.

Mahar atau Mas Kawin adalah harta yang diberikan oleh pihak mempelai laki-laki (atau keluarganya) kepada mempelai perempuan (atau keluarga dari mempelai perempuan) pada saat pernikahan (source: id.wikipedia.org). Bentuk mahar biasanya berupa uang tunai, emas, tanah, rumah, dan macam lainnya yang memiliki nilai uang sebagai acuannya. Tapi ada juga yang memberikan seperangkat alat solat, jasa, atau menaikkan haji istrinya. Mahar sepenuhnya hak dari CPW untuk meminta atau menolak pada CPP yang melamarnya. Namun, meski diberi hak veto menentukan bentuk dan jumlah mahar apa yang diinginkannya dari CPP, sebaiknya CPW menetapkan mahar yang nggak memberatkan sang CPP, ya! ^^

“Mahar yang paling baik adalah mahar yang paling sederhana.” (HR An-Nasa’i)

“Sesungguhnya termasuk keberuntungan perempuan adalah mudah lamarannya, ringan maskawinnya, dan subur rahimnya.” (HR Ahmad)

Mahar sifatnya bukan ketetapan tapi kesepakatan antara kedua belah pihak. Kemampuan tiap orang berbeda. Jadi sebaiknya mahar disesuaikan dengan kemampuan CPP untuk bisa memenuhinya. Mahar bisa dibilang 'nafkah' pertama suami kepada istrinya. Jadi, yang terpenting dan perlu diperhatikan, bukan besar kecilnya nilai mahar, tapi gimana usaha si laki-laki dalam memenuhi kewajibannya mendapatkan mahar itu.

Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.” (An-Nisa: 4)

Awalnya aku sempat bingung waktu ditanya pengen mahar apa. Kalau alat solat kayak kebanyakan orang, aku pribadi ngerasa terlalu berat. Takut banget kalau nggak amanah sama mahar yang udah aku minta. Huhu. Setelah mikir-mikir, akhirnya dengan berpedoman hadits dan Al-Qur'an di atas, aku mutusin minta mahar di luar alat solat yang insyaallah nggak memberatkan pipi. Aku nggak minta emas puluhan gram, duit berpuluh-puluh juta, rumah, atau bahkan mobil mewah seharga milyaran rupiah. Mahar yang aku minta dari pipi cukup uang tunai yang disesuaikan dengan tanggal merit kami nanti. Sempat gonta-ganti nominalnya sampe akhirnya aku pilih yang paling simpel dan ringan sejumlah Rp. 23.613,-. Semuanya sesuai tanggal pernikahan nanti, yaitu 23 Juni 2013. Satu hal lagi yang aku minta untuk mahar itu adalah uang maharnya harus uang kuno semua. Terserah dari tahun berapa aja. Pipi menyanggupi dan bilang kalau maharku nggak memberatkan dia sama sekali. Alhamdulillah yaaa...! *Syahrini eksis*

Setelah menyanggupi sejak akhir tahun lalu, pipi langsung berburu berbagai lapak uang kuno dari berbagai sumber, termasuk internet, sampe akhirnya pipi berhasil mengumpulkan semua uang mahar yang aku minta. Nah, di sinilah kebegoanku kumat. Awalnya aku minta uang maharnya koin semua. Eh, setelah pipi kumpulin susah-payah, tiba-tiba seenak udel aku minta ganti beberapa uang koin jadi uang kertas! Alesannya? Karena aku pengen hias sendiri maharku nanti. Kalau maharnya koin semua, aku bingung mesti hias begimane! =..=" #ngehe #alasanbodoh

Final uang mahar yang aku minta dari pipi ^^
Untungnya, pipi nggak ada masalah dan langsung aja gitu dia nyanggupin sampe akhirnya terkumpullah duit mahar sejumlah yang aku minta, nggak kurang dan nggak lebih. Makasih, sayaaaangg!!! #pelukpipikenceng

Jadi, duit maharnya udah ada. Sekarang tinggal hiasnya. Kayak yang aku bilang, aku pengen hias maharku sendiri. Gimana hiasnya? Dilanjut aja di postingan berikutnya, ya! Ja ne...!!! ^^

1 comment:

  1. Dear Pocarisw,

    I've checked your blog and found that some of your postings are similiar to mine. Including this one.

    This is my link and tell me what you see! --> http://lovelyshironeko.blogspot.com/2013/05/maharku-adalah-kesanggupanmu.html?m=0

    I wrote all of my postings based on my own thoughts. So, it would be appreciated if you give me credit when you want to copy one or more of my postings. Respect is a must.

    So, would you confirm me about this?

    Thanks.

    Owner of lovelyshironeko.blogspot.com

    ReplyDelete