Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Friday, 5 October 2012

GET MARRIED ^^


I'm baaaaccckk...!!!!!!!!!
Readers said, "so what?? Terus gue harus koprol abis itu kayang abis itu manjat pohon toge sambil bilang 'WOW!' gitu???" JLEB! #ngehebangetdeh
Hei, wait! Emang ada readers gitu?? JLEB! JLEB! JLEB! #benerbenerngehe


Wah... udah lama banget ya sejak terakhir kali aku nge-blog. Daily activity aku emang cukup padet belakangan ini. Berangkat kerja pagi, pulang sore, kadang abis magrib baru nongol di rumah. Malem hari aku cuma pengennya langsung molor. Kalau mau online, paling via hape aja. Di kantor masih bisa sih nyempetin buka-buka blog, tapi sekedarnya aja. Kalau untuk posting sih, kayaknya bener-bener harus nunggu mood kerjaan kelar dulu.

Eniwei, mulai posting kali ini, yang biasanya posting pake kata 'gue', sekarang bakalan diganti dengan 'aku'. Mungkin karena keseringan blogwalking dan jarang banget nemuin yang pake kata 'gue', so... jadi malu hati sendiri nih. Setelah dipikir, kata 'aku' kesannya lebih ber-attitude, ya? Haha! Ok, lupain. Nggak usah dipikirin. Itu cuma pendapatku aja, kok. Mau aku, gue, saya, eke, akika, ana, I atau apapun kata ganti orang yang mau dipakai di blog, hak masing-masing individu, dong! Hidup kebebasan! Syubidulala..! XD

Well, back to the tittle. Nggak, aku nggak mau review tentang filmnya Nirina Zubir yang punya judul sama dengan posting kali ini. Tapi yang mau aku share adalah soal niatan kami--aku dan pipi si tunanganku--untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Yep, insyaallah tahun depan kami menikah. Finally! Aamiin!

Sebenernya, dari awal pacaran kami memang serius. Tapi nggak pernah direncakan sebelumnya kapan tunangan, menikah, punya anak, and so on-and so on. Semua mengalir begitu aja. Setelah pertunangan yang dilakukan pada 14 Oktober 2011 pun, rencana menikah kami juga masih di awang-awang. Belum ada penentuan tanggal pastinya. Alasannya simpel, kami berdua sama-sama anak kedua. Cuma bedanya, aku bungsu dan pipi masih punya dua adik perempuan di bawahnya (Oh... I love them both! They're so nice!). So, kami masing-masing masih punya kakak laki-laki, yang kebetulan juga, keduanya masih sama-sama jomblo belum menikah. Jadi, sebagai adik yang baik, kami menunggu waktu yang tepat untuk menikah. Tentunya setelah orang tua kami menikahkan para kakak tersayang. Tapi sialnya, untuk urusan komitmen yang satu itu, kayaknya kakak-kakak kami punya jalan pikiran yang kompak. Mereka masih hepi banget menyandang status single! Ditambah lagi, tiap kali kakakku punya pacar, selalu aja putus di tengah jalan. Kakak si pipi juga sama aja. Pacarnya diumpetin terus, eh... denger kabar malah putus juga. Nyem, nyem, nyem _ _" Ujungnya, makin jauh aja rasanya gerbang pernikahan yang diimpikan itu. Hiks!

Tapi untunglah, setelah masing-masing keluarga mikir daripada kita kelamaan galau mikirin merit yang tak kunjung nyata, akhirnya keluarga mengadakan kompromi. Dan keputusannya adalah para kakak harus mengalah dan menunggu tahun berikutnya kalau mau merit! Yaaay!! *dibom para kakak*

So, this is it! I'll get married, ladies! Huurraayy!!! *lempar pom-pom*

Persiapan pernikahan kami sebenernya sudah dilakukan dari jauh-jauh hari. Tepatnya sebulan setelah pertunangan. Kami mulai dari menyicil seserahan. Hei, saran aja sih. Kalau memang sudah ada planning (walau belum tahu pastinya kapan), menyicil seserahan adalah hal yang cukup tepat sebagai persiapan awal pernikahan. Kita harus inget kalau menikah itu nggak murah. Tapi semua bisa lebih ringan kalau ada planning budget yang rasional. Misalnya, untuk seserahan sendiri, pastinya keluar duit nggak kurang dari 2 juta, kan? Bayangin aja kalau uang 2 juta itu dikeluarkan sekaligus dalam 1 hari. Pastinya bikin nyesek si cami a.k.a calon suami. Kalau aku sebagai pihak perempuan sih ya seneng-seneng aja dibelanjain seserahan sampai 2 juta-an dalam sehari. Hoho! *digantung pipi*. Tapi apa kabar sama cami? Kasian kan dia. So, untuk mengurangi beban itulah, kami memutuskan untuk menyicil seserahan dari jauh-jauh hari. Minimal 1 barang aja tiap bulan, kita udah bisa dapetin 12 barang untuk seserahan dalam 1 tahun. Tapi biasanya sih, kami bisa beli 2-3 barang dalam 1 bulan. Jadi waktu untuk menyicil seserahan bisa lebih singkat. Tapi ya lagi-lagi, liat sikon keuangan cami juga. Kalau dalam bulan tertentu dia lagi banyak pengeluaran untuk hal penting lainnya, kita juga harus bisa ngerti. Menyicil seserahannya di-pending sampai bulan berikutnya aja. Dengan sedikit bersabar, keuangan cami masih dalam status aman, kita juga masih bisa dapet barang yang kita mau. Dan siapa tahu, bulan berikutnya kita bisa nemu barang yang lebih ok dari yang kita mau di bulan itu. Atau kalau memang udah nggak bisa berpindah ke lain hati lagi untuk beli barang yang lain, beli aja dulu pake duit kita sendiri. Bulan depan baru minta ganti cami. Pastinya kudu kompromi dulu dengan sang cami. Fair enough, kan? ;-)

Oya, untuk angsulan pipi juga aku melakukan hal yang sama. Aku nggak mau dong dalam 1 hari harus merogoh kocek dalem-dalem buat beli perlengkapan ini-itu pipi. Kemarau bisa-bisa ATM aku. Ujungnya nangis bombay, deh! :p

Sejauh ini, untuk urusan seserahan dan angsulan sudah 90% selesai. Tinggal cari alat makan dan kain untuk kebaya aja. Untuk make up dan toiletteries, kami sengaja pending dulu sampai 1-2 bulan sebelum hari H. Maksudnya biar nggak kelamaan 'ngendem' aja. Jadi waktu nanti dihias di seserahan bisa still fresh dan nggak kelewat mepet dari tanggal kadaluwarsa. Hehe.

Selain seserahan, kami juga mulai menyiapkan yang lain. Kayak design undangan yang kami pengen, souvenir yang bagus tapi bermanfaat buat tamu, salon mana yang kira-kira berkualitas tapi harga murce meriang, vendor mana aja yang bakal kami pakai, dan hal-hal printilan lainnya. Bahkan yang sepele kayak buku tamu dan box seserahan juga mesti dipikirin bener-bener. Aku nggak mau asal beli atau nyewa yang penting ada. Nope! Soalnya ini kan momen sekali seumur hidup. Hehe.

Bocoran sedikit, tema resepsi nanti aku pengennya serba etnik dan bertaburan warna merah. Secara aku gadis Jawa yang sangat menyukai warna merah. Aku memang penggemar budaya pop Jepang, tapi untuk pernikahan nanti, aku tetap pengen menghadirkan citraku sebagai orang Indonesia asli. Sip, kan? Wkwk! Untuk warna merah, udah aku siapin semuanya. Mulai dari beli bahan kebaya merah untuk keluarga dan panitia, sampai pilih-pilih orderan serba merah untuk resepsi. Bahkan kebaya akad yang tadinya pengen serba putih pun jadi sedikit ada motif merah demi menunjang tema. Beberapa sahabatku juga udah aku info dari awal kalau ke resepsi nanti dress code mereka harus merah. Hehe. Maaf ya, gals... aku merepotkan! #plak

Nah, untuk persiapan pernikahanku lainnya bakalan aku review di posting-posting berikutnya. Well, kayaknya untuk sementara, blog ini bakal jadi blog yang isinya cuma nyeritain merit, deh! Wkwk! Sori banget buat para jombloers, bukan maksud hati pengen buat iri, ya! :p *dikeroyok rame-rame para jombloers*

Sampai ketemu di posting berikutnya dan have a nice weekend, everybody!!! ^.^

1 comment:

  1. Dear Pocarisw,

    I've checked your blog and found that some of your postings are similiar to mine. Including this one.

    This is my link and tell me what you see! --> http://lovelyshironeko.blogspot.com/2012/10/get-married.html?m=0

    I wrote all of my postings based on my own thoughts. So, it would be appreciated if you give me credit when you want to copy one or more of my postings. Respect is a must.

    So, would you confirm me about this?

    Thanks.

    Owner of lovelyshironeko.blogspot.com

    ReplyDelete