Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Saturday, 28 September 2013

Review: Nobunaga no Chef


Review dorama kali ini berjudul "Nobunaga no Chef" (literal title) atau "The Knife and The Sword" (English title). Perdana tayang di TV Asahi Jepang tanggal 11 Januari 2013 dengan perolehan rating rata-rata 10.8% (based on asianwiki.com). Dorama ini adalah adaptasi dari manga berjudul sama dengan literal title yang ditulis oleh Mitsuru Nishimura.

Suatu hari, seorang pemuda berpakaian putih ala chef membuka matanya dan kaget mendapati dirinya 'terdampar' di tengah pertempuran di zaman Sengoku. Sebelum sempat menyadari apa yang terjadi, beberapa prajurit berpakaian zirah dan membawa pedang mengejarnya karena menganggap dia musuh. Di tengah pelariannya meloloskan diri, pemuda itu ditolong oleh seseorang yang juga berpakaian chef dan memanggilnya Ken (Tamamori Yuta). Mihara (Toshiya Sakai), orang yang menolong Ken, kaget saat mengetahui Ken kehilangan ingatannya tentang siapa dirinya dan bagaimana dia ada di tempat itu. Mihara pun menjelaskan bahwa mereka secara tiba-tiba mengalami time slip dari periode Heisei ke era perang Sengoku.

Ken tiba-tiba 'terdampar' di tengah pertempuran
Mihara
Oke, pause! Sebelum lebih lanjut, sedikit info aja bagi yang belum tahu. Sengoku adalah zaman/periode pertempuran di Jepang yang dimulai sekitar tahun 1493-1573. Sedangkan Heisei adalah periode kehidupan masyarakat di Jepang sejak tahun 1989 hingga sekarang, yang dimulai sejak Kaisar Akihito naik tahta menggantikan Kaisar Hirohito yang meninggal pada 7 Januari 1989.

Lanjut! Di tengah pelarian, Mihara pun terbunuh oleh sekelompok orang liar--yang menurut gue kayak kanibal. Sebelum meninggal, Mihara berpesan pada Ken agar terus hidup supaya bisa kembali ke periode Heisei. Terdesak, Ken pun lompat ke jurang dan pingsan di tepi sungai. Dia ditolong oleh seorang gadis ahli pembuat pedang yang menyamar sebagai anak laki-laki bernama Natsu (Shida Mirai), dan membawa Ken ke rumahnya.


Di rumah Natsu, Ken menceritakan kalau dia mengalami amnesia tentang jati dirinya. Dia hanya ingat memori tentang kehidupannya sebelum berada di tempat itu, di mana terdapat banyak gedung bertingkat dan disebut era Heisei. Natsu yang menggangap cerita Ken nggak masuk akal, lebih memilih alur kalau Ken kehilangan ingatan dan berasal dari sebuah kota bernama Heisei. Tiba-tiba seorang prajurit mendobrak rumah Natsu dan berteriak meminta makanan. Nggak ada apapun di sana yang bisa dimakan kecuali seekor belut yang dibawa Ken saat dia ditolong Natsu di sungai. Ken bingung kenapa Natsu dan prajurit itu menyebut belut dengan "ujimaru" (fyi, di era Heisei kata "ujimaru" untuk menyebut belut nggak lagi digunakan dan digantikan dengan "unagi").

Natsu dan Saru, prajurit yang mendobrak rumah Natsu
Prajurit itu pun memerintahkan Natsu untuk memasak belut dan Natsu mengatakan kalau dia nggak bisa masak. Mendengar kata "masak", seolah memutar memori Ken yang sempat hilang. Entah kenapa, tiba-tiba Ken mengajukan diri memasak belut itu. Alih-alih mengalami amnesia tentang siapa dirinya, Ken justru mengingat betul bagaimana cara memasak. Di hadapan Natsu dan prajurit itu, Ken menunjukkan bagaimana mengolah belut menjadi makanan dengan cara yang berbeda yang biasa dilakukan masyarakat di zaman itu. Bukan hanya teknik, Ken pun menghidangkan masakan dengan plating ala resto bintang lima dan rasa yang sama sekali belum pernah mereka tahu. Hal ini membuat Natsu dan prajurit itu takjub dan mengatakan kalau masakan Ken sangat lezat seperti bukan berasal dari dunia.

Singkat cerita, setelah mengalami tragedi pengejaran oleh para prajurit musuh yang juga mendobrak rumah Natsu, ditolong oleh ninja wanita bernama Kaede (Ashina Sei) dan seorang prajurit lain bernama Yoshinari Mori (Takashi Ukaji), Ken terkejut melihat seorang laki-laki gagah memakai jubah bulu merah yang tiba-tiba muncul dan dipanggil Oyakata-sama atau Nobunaga (Mitsuhiro Oikawa). Berdasarkan sejarah Jepang yang diketahui (dan diingat) Ken, Nobunaga--atau lengkapnya Oda Nobunaga--adalah daimyo/bangsawan Jepang yang terkenal kejam dan kontroversial, yang berambisi menguasai Jepang dan berhasil menaklukkan Shogun ke-15 Ashikaga Yoshiaki (Bokuzo Masana). Diketahui kemudian bahwa prajurit yang meminta makanan ke rumah Natsu adalah Saru atau Hideyoshi Toyotomi (Gori), yang merupakan pengikut setia Nobunaga. Saru dan Mori adalah tokoh penting yang juga tercatat dalam sejarah Jepang terkait pergolakan era Nobunaga. Silakan googling sendiri untuk cari tahu lebih lanjut sepak terjang Nobunaga-sama. Soalnya banyak banget catatan sejarahnya :p

Oda Nobunaga
Nobunaga dan pasukannya
Kaede
Yoshinari Mori
Kembali ke cerita. Karena penasaran dan mencurigai Ken sebagai musuh, Nobunaga pun memerintahkan anak buahnya menangkap Ken dan memenjarakannya. Di dalam penjara, seseorang mengunjungi Ken dan berminat mendengarkan cerita Ken yang katanya berasal dari masa depan dan mengalami time slip ke zaman itu. Orang itu adalah orang pertama yang mau mempercayai cerita Ken dan menyelidiki tentang time slip. Namun, lagi-lagi Ken terkejut setelah mengetahui orang tersebut ternyata adalah Akechi Mitsuhide (Inagaki Goro), yaitu seorang pengikut setia Nobunaga yang pada akhirnya berkhianat dan membunuh Nobunaga dalam insiden Honno-ji tahun 1582.

Ken dan Akechi Mitsuhide
Cerita sesungguhnya dimulai setelah Ken menjadi tawanan Nobunaga. Berdasarkan pengakuan Saru dan Natsu yang mengatakan bahwa Ken pintar memasak dan rasanya sangat lezat, Nobunaga pun mengadakan pertandingan masak antara Ken dan Kepala Koki Inoue (Kitaro). Siapa yang kalah, dia harus mati. Ken memenangkan pertandingan dan diperintahkan harus membunuh Inoue. Ken tentu saja menolak. Nobunaga yang marah nyaris membunuh Ken. Namun Ken tetap berdiri tenang dan mengatakan Nobunaga nggak bakal membunuh seseorang yang berharga untuknya. Tertantang, Nobunaga pun memerintahkan jika Ken ingin tetap hidup, maka Ken harus membuktikan kata-katanya bahwa dia memang berharga bagi Nobunaga.


Setelah melewati tantangan memasak berikutnya, di mana Ken berhasil memikat Nobunaga dengan menunjukkan teknik cuisine-nya, Ken akhirnya diangkat sebagai Kepala Koki menggeser posisi Inoue. Sejak Ken diangkat sebagai Kepala Koki oleh Nobunaga, Ken adalah milik Nobunaga dan dia akan dibunuh jika mencoba melarikan diri.

Natsu dan Inoue
Masakan unik Ken yang berhasil mengalahkan masakan konvensional Inoue
Setelah berbagai hal yang terjadi dan Ken selalu berhasil melewatinya dengan hanya mengandalkan keahlian memasaknya, Nobunaga makin merasa Ken memang pantas dan berharga baginya. Bukan hanya sampai di situ, Nobunaga bahkan selalu membawa Ken ke mana pun dia pergi, termasuk medan perang. Bagi Nobunaga, Ken bukan lagi hanya sekedar Kepala Koki, tapi juga orang yang paling dipercayainya. Bahkan teknik memasak Ken dijadikan Nobunaga sebagai taktik perang untuk memukul mundur pasukan musuh dalam sebuah pertempuran.

 

Bersama Natsu yang sejak awal selalu setia mendampinginya, Ken bertekad akan bertahan hidup di tengah Periode Perang tersebut dan kembali ke zaman seharusnya dia berada, Heisei. Satu-satunya cara dia bertahan adalah melalui masakannya. Melihat bagaimana Ken yang sekilas tampak polos dan lemah, siapa sangka Ken ternyata cerdas dan mampu mengolah berbagai bahan sederhana menjadi sebuah makanan yang mewah, berkelas, dan lezat. Hal ini menunjukkan bahwa Ken adalah seorang chef yang memiliki pengalaman kuliner di atas rata-rata, bukan hanya di era Sengoku, bahkan di Heisei sekalipun.

 

Beberapa inovasi kuliner yang dilakukan Ken di era Sengoku, antara lain:
  1. Memperkenalkan berbagai kuliner ala barat seperti risotto, hamburger, paon (roti Perancis), dan berbagai macam cuisine lain yang namanya aja susah diinget -_-"
  2. Menyiasati kekurangan piring untuk menjamu tamu Nobunaga yang mencapai 200 orang, Ken memperkenalkan penyajian makanan yang sekarang disebut buffet/prasmanan, di mana para tamu bisa mengambil sendiri makanan yang disukai ke dalam piringnya. Pada saat itu cara ini dianggap sangat nggak sopan karena semestinya tamu dianggap bak raja, makanan harus disajikan ke dalam piring dan diantar ke meja masing-masing.
  3. Menciptakan sendiri bahan dasar makanan yang saat itu sangat terbatas atau bahkan nggak ada sama sekali, kayak ragi, minyak goreng, soyu, dan butter.
  4. Kuliner Jepang saat itu masih sangat terbatas. Ken memperkenalkan berbagai kuliner khas Jepang yang saat itu belum dikenal, kayak bento, shabu-shabu, tempura, dan teriyaki. Bahkan karena terkesan setelah mencicipi teriyaki buatan Ken, Shogun Yoshiaki (ingat, kan? Dia adalah Shogun yang berhasil ditaklukkan Nobunaga) pada akhirnya menculik Ken dan memaksanya untuk menjadi koki pribadinya.
Nobunaga dan Shogun Yoshiaki
Ken yang diculik sang Shogun
Di tengah segala hal yang dialaminya, memori Ken semakin hari semakin kuat pada satu-satunya orang yang diingat Ken dari era Heisei, yaitu sesosok wanita cantik bernama Youko (Yu Kashii). Sayang, ingatan Ken terbatas pada sosok itu. Namun dari potongan-potongan memori Ken, kita bisa menyimpulkan kalau Youko adalah teman sesama chef Ken, keduanya memiliki hubungan istimewa di era Heisei, bahkan sepertinya Ken sempat ingin menikahi Youko. Selebihnya, Ken nggak ingat lebih jauh siapa Youko sebenarnya. And you know what? Youko tiba-tiba muncul juga di periode Sengoku! Dan lebih mengagetkan lagi, Youko adalah koki kesayangan dari Kennyo (Kamejiro Ichikawa), seorang pendeta Buddha Ishiyama Hongan-ji yang menurut sejarah bersekutu dengan klan Azai-Asakura dalam Aliansi Anti-Nobunaga.

Youko dalam ingatan Ken di era Heisei
Youko dan Kennyo di era Sengoku

Kenapa kudu nonton dorama ini?

Sebelumnya gue bukan tipe yang demen nonton film atau dorama kolosal dan segala hal yang berbau perang. Awal tahu cover dorama ini juga pikiran itu masih ada. Tapi iseng baca resensinya... koki... time slip... amnesia... dan... Tamamori Yuta! Why should I won't give it a try? :D

Ternyata, walaupun bernuansa perang kolosal, alurnya asik buat diikutin. Bikin gue penasaran, bahkan dari awal sampai akhir dorama. Lho kok? Yup, sejak awal dorama ini mulai, kita nggak dikasih clue sama sekali tentang latar belakang si tokoh utama Ken karena tahu-tahu aja dia udah ada di tengah medan perang. Satu-satunya sumber pengetahuan kita tentang siapa Ken sebenarnya adalah dari penggalan-penggalan memori Ken yang minim banget itu. Tapi tetep aja, nggak ada ingatan sama sekali gimana Ken bisa time slip dari Heisei ke Sengoku. Kasih bocoran sedikit, endingnya pun masih bikin gue penasaran. Menurut gue, semua masih 'abu-abu'. Jadi berharap banget semoga ada season kedua dari dorama ini--dengan Yuta tetep sebagai Ken pastinya. Hehe.

Dorama yang nggak melulu bercerita soal perang dan sejarah, nggak bikin gue ngantuk atau cepet bosen kayak biasanya gue nonton film atau dorama kolosal lainnya. Dorama ini juga diselipi humor, tips-tips kuliner yang jarang banget kita tahu, dan tentu aja, percintaan.

Ken si tokoh sentral adalah morfin untuk 3 cewek sekaligus:
  • Pertama, Natsu. Sejak awal udah keliatan banget kalau Natsu memang suka dan care banget sama Ken. Setiap kali Ken mendapat kesulitan dan ditangkap, Natsu selalu berusaha untuk menyelamatkan Ken nggak peduli apapun rintangannya. Tentang perasaannya pada Ken juga terlihat jelas setiap kali Ken teringat pada sosok Youko. Natsu selalu memandang Ken pasrah seolah pengen ngomong, "cewek itu penting banget buat kamu, ya? Padahal ada aku di sini, yang bakal selalu setia di samping kamu.". Oh... begitulah cinta. Penderitaannya tiada akhir... 
Natsu: "Aku akan melakukan apapun untuk menolongmu."
Natsu: "Jangan nangis, Ken. Ada aku di sini. Cup, cup, cup!"
  • Kedua, Youko. Berdasarkan memori Ken, Youko sepertinya adalah kekasih Ken di era Heisei. Selain itu, di sebuah scene diceritakan betapa Youko mati-matian berusaha untuk bertemu dengan Ken dan setelah akhirnya bertemu, Youko tampak senang memeluk Ken erat. Jadi jelas, Youko juga sangat menyukai Ken. How sweet...
Betapa Youko sangat merindukan Ken...
Pelukan Youko ini membuat Natsu yang melihatnya jadi jealous
  • Ketiga, Kaede. Yang ini sih agak absurd. Tapi dari pengamatan gue sebagai seorang perempuan, Kaede jelas menyimpan hati pada Ken sejak Ken menolongnya setelah mereka diserang gerombolan bandit. Meski selalu bersikap dingin di depan Ken, sosok Ken terus mengusik benak Kaede. Namun, Kaede yang seringkali diberi tugas oleh Nobunaga untuk mengawasi Ken, jelas tahu persis kedekatan antara Ken dan Natsu. Setelah mengetahui kalau Ken pun memberikan perhatian yang sama pada Natsu, Kaede mundur teratur. Cinta bertepuk sebelah tangan, cinta nggak berbalas, ini yang paling nyakitin...
Saat pertama kali Kaede menyukai Ken
Perhatikan bagaimana Kaede memandang Ken. Dia nggak bisa bohongin perasaanya.
Dan alasan terakhir sekaligus jadi magnet kuat gue nonton dorama ini adalah... tentu aja nggak lain dan nggak bukan... Tamamori Yuta! Aheeey!! Sejak berperan sebagai murid berandalan Reita Takasugi di "Gokusen the Movie", gue jadi jatuh cintrong liat ikemen ini. Banyak yang bilang Yuta mirip sama Jae Joong (mungkin karena bentuk mata dan bibirnya? Eum... dunno!). Biar kata Jae Joong salah satu kandidat cowok paling cantik se-Asia, gue tetep milih Yuta! Alesannya karena Yuta itu termasuk ikemen (atau bishounen?) dan dia orang Jepang. Bagi gue, ikemen/bishounen dan Jepang adalah perpaduan perfect yang nggak bisa dikalahin sama apapun! *semangat kibarin bendera di atas karang*

Ken "the Hottest-Time-Slipping-Amnesiac-Chef" :p
Gue suka banget sama messy hair-nya Ken di scene ini
Pengen puk-puk Ken kalau liat tampang sedihnya gini :'-(
Cowok yang basah kuyup kehujanan kayak gini menurut gue... *speechless* *nosebleeding*
Akhirnya, kesimpulan gue setelah nonton dorama ini adalah dorama ini memang layak ditonton! Banyak banget pengetahuan baru yang bisa kita dapetin. Bukan cuma seputar sejarah Jepang, tapi juga berbagai hal yang berkaitan dengan kuliner atau cuisine. Ada yang tahu caranya memotong seekor bebek utuh dengan daging yang alot tanpa pisau atau benda tajam apapun? Gue tahu. Tentu aja setelah nonton dorama ini.

Baidewei eniwei onthewei, ada bonus piku iseng penampilan Ken-Nobunaga di era Sengoku dan kalau keduanya ada di era Heisei:

Pertama kita liat, ini yang sebenarnya terjadi antara Ken dan tuannya Nobunaga di era Sengoku. Status yang jelas berbeda...

 

Dan coba kita bandingkan, ini yang bakal terjadi seandainya Ken-Nobunaga berada di periode Heisei...

...

...

...


Cieeee... se-gang nih, ye! Dan hei... ternyata si Bro Nobu bisa senyum juga! Jiakakak! *dipelototin Nobunaga*
Atau mungkin yang ini...? :D
Cieeee... akhirnya jadi model majalah! Bisa bergaya juga si Om Nobu. Gaya fashionable-nya nggak mau kalah sama Ken tuh! Huahaha!!! *dihujam samurai sama Nobunaga*


*) Gambar: berbagai sumber

1 comment:

  1. Dear Pocarisw,

    I've checked your blog and found that some of your postings are similiar to mine. Including this one.

    This is my link and tell me what you see! --> http://lovelyshironeko.blogspot.com/2013/09/review-nobunaga-no-chef_30.html?m=0

    I wrote all of my postings based on my own thoughts. So, it would be appreciated if you give me credit when you want to copy one or more of my postings. Respect is a must.

    So, would you confirm me about this?

    Thanks.

    Owner of lovelyshironeko.blogspot.com

    ReplyDelete